Topic outline

  • General

  • BAB 1 Turunnya Roh Kudus


    • A. Janji Allah tentang turunnya Roh Kudus Book

      Dalam Perjanjian Lama peran Roh Kudus dalam kehidupan manusia belum tampak. tetapi sudah dinubuatkan tentang keturunan Roh Kudus :

      1. Yoel 2 : 28-29 : "Kemudian daripada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; Orang-orang yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan.

      Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu".

      Pernyataan itu Allah sampaikan kepada bangsa Israel ketika mereka mengalami tekanan akibat pemberontakan mereka terhadap Allah. Allah berjanji akan menggenapi nubuat itu apabali mereka bertobat.

      2. Nabi Yesaya menjelaskan tentang keberadaan, peran dan pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan manusia. ( Yesaya 61 : 1-3).

      Peran Roh Kudus baru terlihat jelas dalam Perjanjian Baru :

      1. Pada saat Yesus terangkat ke sorga (Yohanes 14 : 16-18); 

      2. Yesus dalam rumah ibadat di Nazaret (Lukas 4 : 18-21)

      Roh Kudus dalam bahasa yunani "parakletos" secara harafiah berarti seseorang yang dipanggil untuk mendampingi atau membela seseorang di hadapan mahkamah, yakni seorang perantara untuk menolong.

      Roh Kudus dalam arti Rohani adalah Pendamping (" Kharisma" "pneumatis"). Roh Kudus akan mendampingi orang yang percaya kepada Kristus.

      Roh Kudus juga disebut Roh Kebenaran yang akan bersaksi tentang kebenaran karena Ia adalah Roh Allah sendiri ( Yoh 16 : 8 )


  • BAB 1 BAG. B

    • Bag. B Gereja Perdana sebagai Wujud Janji Allah Book

      Dalam Perjanjian Lama Pentakosta adalah hari penting/hari terbesar ke-2 setelah Paskah dalam tradisi Yahudi. Pentakosta secara harafiah berarti "Lima Puluh", merujuk pada hari ke-50 setelah Paskah. Mereka merayakan Hari Ucapan Syukur hasil Panen selama 1 hari penuh pada akhir musim petik gandum. Mereka bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan (Kel. 34:22). Sedangkan Paskah dalam Perjanjian Lama adalah memperingati keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir. 

      Kisah Para Rasul 2:1-13 Mengisahkan bahwa pada saat Pentakosta, orang-orang sedang berkumpul di Yerusalem. Kehadiran Roh Kudus dalam hidup orang percaya memberi dampak yang sangat besar (Kis. 1:8). 

      Pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan manusia :

      1. Roh Kudus adalah Roh yang mengubahkan (Kis. 2:14);

      2. Roh Kudus menerangi hati setiap orang yang percaya untuk melihat kebenaran (Kis. 2:37);

      3. Roh Kudus memanggil dan menggerakkan orang-orang yang telah dipilih oleh Allah menerima kebenaran (Kis. 2:41);

      4. Roh Kudus menghimpun orang-orang yang percaya dan memberi pengajaran dalam persekutuan dengan Allah (Kis. 2:42);

      5. Roh Kudus menolong, menjaga, dan memelihara persekutuan yang dibentuk oleh Allah (Kis. 2:44)

      6. Roh Kudus memampukan orang-orang percaya untuk bersaksi dan menjadi berkat bagi semua orang (Kis. 2:47).

      Peristiwa Turunnya Roh Kudus inilah titik awal terbentuknya jemaat perdana atau biasa disebut jemaat mula-mula.


    • Tugas Bab 1 bag B Assignment


      Perhatikan Peta diatas.

      1. Berapa negara yang kamu temukan dalam cerita tentang orang banyak berkumpul di Yerusalem?(Kis. 2:1-13)

      2. Menurutmu, Apakah peristiwa sejarah perkembangan rohani tersebut merupakan rencana dan Karya Allah?

      3. a. Apakah latar belakang bangsa-bangsa itu berkumpul di Yerusalem?

          b. Apa yang terjadi dengan para rasul pada hari itu?

          c. Apa yang dilakukan oleh para rasul di Yerusalem?

           d. Apa yang dicapai para rasul pada peristiwa tersebut?

  • BAB 1 BAG. C

    • C. GEREJA PERDANA DAN TANTANGANNYA Book

      Perjalanan dan perkembangan gereja perdana tidaklah mudah. Gereja perdana menghadapi tantangan yang sangat beragam dan kompleks.

      1. Tantangan yang berasal dari ajaran-ajaran sesat yang masuk ke dalam gereja

      2. Penolakan dari agama-agama yang berasal dari tradisi masyarakat sekitar

      3. Tantangan politis dari pemerintahan Romawi karena gereja menolak memberikan kemenyan pada patung kaisar, gereja dianggap sebagai pembangkang karena tidak seyia pada kaisar. hal ini menyebabkan banyak orang percaya yang mati dibunuh. contoh : Ignatius dari Antiokhia, Polikarpus dari Smirna dianiaya di bawah pemerintahan kaisar Marcus dan Yustinus.

      Kaisar Nero (Nero Klaudius Drusu Germanikus) pada bulan Juli tahun 64 di Roma menyebabkan kebakaran hebat selama 9 hari dan Kaisar Nero menghasut orang-orang Roma agar menyalahkan orang Kristen. Pada masa itu Kekristenan masih baru berkembang, masih dianggap sekte atau aliran sesat. Maka, orang-orang Kristen dihukum mati secara kejam. Ada yang diadu dengan singa, ada yang dijadikan obor hidup untuk menerangi arena pertandingan gladiator di malam hari.

      Meskipun menghadapi tantangan yang berat, gereja justru semakin bertumbuh dan berkembang dengan pesat. Hal ini membuktikan bahwa Allah, melalui Roh-Nya yang kudus senantiasa memelihara kehidupan gereja-Nya.

    • Kebakaran Kota Roma


    • Kaisar Nero Wiki

      Nero

      Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
      Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
      Nero
      Nero Glyptothek Munich 321.jpg
      Patung Nero di Glyptothek,Munich
      Kaisar Romawi ke-5
      Berkuasa13 Oktober 54 – 9 Juni 68 (13 tahun)
      PendahuluClaudius
      PenerusGalba
      Lahir15 Desember 37
      Antium, Itali
      Wafat9 Juni 68 (umur 30)
      di luar Roma
      WangsaDinasti Julio Caludian
      Nama lengkap
      Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus
      AyahGnaeus Domitius Ahenobarbus
      IbuAgrippina
      Pasangan
      AnakClaudia Augusta
      AgamaPaganisme Romawi

      Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus (15 Desember 37 – 9 Juni 68)[1], lahir Lucius Domitius Ahenobarbus, juga disebut Nero Claudius Caesar Germanicus, adalah kaisar Romawi kelima dan terakhir dari dinasti Julio-Claudian. Nero diadopsi oleh pamannya, Claudius untuk menjadi penerus tahtanya. Ia naik tahta pada tanggal 13 Oktober 54 karena kematian Claudius.

      Nero berkuasa dari tahun 54 sampai tahun 68, yang fokus lebih besar dengan diplomasi, perdagangan, dan meningkatkan budaya ibu kota kekaisaran. Ia memerintahkan pembangunan teater dan permainan atletik. Kekuasaannya juga berhasil memenangkan perang dan berdamai dengan kekaisaran Partia (58–63) dan menambah tali hubungan diplomasi dengan Yunani. Pada tahun 68, kudeta militer menurunkan Nero. Ia akan menghadapi eksekusi, dan ia dilaporkan bunuh diri.[2]

      Kekuasaan Nero sering berhubungan dengan tirani dan kekejaman.[3] Ia telah melakukan beberapa eksekusi, termasuk ibunya[4] dan saudara kandung adopsinya, dan juga kaisar yang "membakar Roma"[5] dan pembunuh Kekristenan awal. 

      Pemerintahan dan kekejamannya ( 54 - 68 M )

      Menurut catatan sejarawan Roma Tacitus (56-120 M), agar dapat mendirikan sebuah kota Roma yang baru, maka Nero dengan sengaja membakar kota Roma. Setelah kebakaran besar terjadi, penduduk Roma umumnya percaya bahwa biang keladi kebakaran itu adalah Nero, namun Nero mengkambinghitamkan umat Kristen sebagai penyebab kebakaran, dan menggunakan cara yang sangat jahat untuk menghukum mereka. Dalam sebuah arena perlombaan, sebagian umat Kristen ditutupi dengan kulit hewan lalu melepas serombongan anjing pemburu, untuk menggigit dan mencabik-cabik mereka hingga mati. Bagi umat Kristen yang masih tersisa, Nero memerintahkan anak buahnya supaya mengikat mereka bersama jerami kering untuk dijadikan obor, dan disusun di dalam sebuah taman, dan dibakar pada tengah malam, menjadi hiburan bagi Nero yang lalim. Pengikut Yesus yang bernama Petrus dan Paulus meninggal dalam penindasan itu.

      Dalam sejarah kekaisaran Roma, Nero diakui sebagai seorang yang paling kejam.



  • BAB 2 PERJALANAN MISI

    • A. TITIK AWAL MISI ALLAH BAGI DUNIA Book

      Syalom dan selamat pagi anak-anak sebelum belajar disilahkan untuk berdoa terlebih dahulu, kemudian mengisi absen bulan Agustus.

      Selamat membaca.

      NB: Lebih baik membaca sambil mencatat materi yang dianggap penting.!! 

      Misi adalah bagian penting dari pertumbuhan gereja. Misiologi atau ilmu pengetahuan tentang misi berasal dari kata latin Missio yang berarti pengutusan. Dalam bahasa Inggris, kata mission berarti karya Allah. Jadi, misi adalah tugas yang dipercayakan Allah kepada setiap orang percaya untuk memberitakan Injil kepada semua orang.

      Perjanjian Baru mencatat bahwa misi Allah untuk memulihkan seluruh ciptaan-Nya diwujudkan melalui kedatangan Yesus ke dunia. Misi Allah dimulai dari Yesus dan ditunjukkan melalui seluruh pelayanan Yesus dalam beberapa tahap:

      1. Tahap Pertama.

      Yesus mencari dan memilih orang-orang yang akan menjadi murid-murid-Nya.


      pemilihan ini sama seperti ketika Allah memilih bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya.

      2. Tahap Kedua

      Proses pemuridan. setelah memilih murid-murid-Nya, Yesus mengajarkan banyak hal kepada para murid. Mereka dituntun dan diarahkan dengan benar sesuai dengan firman Allah. Yesus menolong para murid untuk bertumbuh melalui keteladanan yang Ia berikan kepada mereka.

      contoh pengajaran Yesus:

      Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Sorga.


      Yesus mengajarkan tentang memberi dengan setulus hati


      3. Tahap Ketiga

      Yesus memberi tahu tugas dan tanggung jawab sebagai murid-Nya. Yesus mempersiapkan murid agar mereka dapat melanjutkan misi Allah.

      4. Tahap Terakhir

      Pengutusan. Sebelum Yesus terangkat ke sorga, Ia mengutus para murid untuk memberitakan karya Allah.


  • Bab 2 Perjalanan Misi

    • Syalom dan Selamat Pagi anak-anak. Sebelum membaca dan mempelajari materi hari ini, disilahkan untuk berdoa terlebih dahulu. Setelah berdoa, silahkan mengisi absen e-learning pada Daftar Hadir Bulan Agustus.

      Selamat Membaca....

      NB: Diharapkan untuk mencatat materi yang menurut kalian penting. 

    • Bag. B Injil untuk semua Orang; Bag. C Misi Allah dan Pertumbuhan Gereja Book

      B. Injil Untuk Semua Orang

      Pada awalnya pekabaran Injil yang dilakukan oleh para murid masih dalam lingkup terbatas. Artinya, pekabaran Injil hanya ditujukan kepada orang-orang Yahudi.

      Allah menunjukkan kepada rasul Petrus bahwa pekabaran Injil bukan hanya untuk  bangsa Yahudi, melainkan untuk seluruh umat manusia (Kisah Para Rasul 10: 9-34). kemudian Petrus mulai memberitakan firman kepada orang lain diluar bangsa Yahudi. Tindakan Petrus ini mendapatkan penolakan dari teman-teman dan lingkungan sekitarnya (Kisah Para Rasul 11: 1-3). Maka Petrus menceritakan tentang penglihatan dan percakapannya dengan Allah, sikap merekapun berubah dan melaksanakan panggilannya sebagai saksi Kristus ( Kisah Para Rasul 11:18). 

      Pekabaran Injil makin meluas dan menjangkau banyak orang dari segala bangsa. Filipus memberitakan Injil kepada sida-sida dari Ethiopia, Paulus dan Barnabas melakukan pekabaran Injil hingga ke Asia kecil.

    • Peta Perjalan Rasul Paulus


    • Bag. C Misi Allah dan Pertumbuhan Gereja Book

      Misi pekabaran Injil berkembang semakin cepat. Misi Rasul Paulus sendiri menjangkau banyak tempat dan berbagai bangsa, ia melakukan perjalanan misinya hingga 3x sebagai berikut:

      Pertama

      perjalanan rasul Paulus menjangkau Anthiokia, Siria, Aluki, Siprus, dll (kisah Para Rasul 13:1-14:28).

      Kedua

      Paulus melakukan perjalanan bersama Silas, berangkat dari Anthiokia menuju Siria dan Kilikia, lalu tiba di selatan Galilea. Timotius bergabung dengan Paulus dan Silas di Listra menyebrangi daerah Frigia dan Perbatasan Misia. Kemudian bergabung dengan Lukas di Troas. Kemudian Paulus memutuskan pergi ke Eropa. Di Makedonia ia mendirikan komunitas Kristen pertama Eropa, yaitu Filipi, Tesalonika, Berea, Atena, dan Korintus. Di Korintus Paulus tinggal selama 1,5 tahun di rumah sepasang suami-istri bernama Akwila dan Priskila (Kis. 18:11). Paulus menulis surat pertama kepada jemaat Tesalonika pada musim dingin tahun 51 dan merupakan dokumen tertua dari Perjanjian Baru (1 Tesalonika). Paulus kembali ke Anthiokia pada tahun berikutnya.

      Ketiga

      Paulus melanjutkan perjalanan misinya dari Anthiokia ke Galatia dan Frigia untuk mendukung gereja-gereja yang telah Paulus dirikan pada perjalanan sebelumnya, kemudian mengelilingi wilayah barat Bitinia dan tiba di Efesus melalui perjalan darat. Di Efesus Paulus menulis surat pertamanya kepada orang-orang Korintus (1 Korintus). Setelah berada di Efesus selama 3 tahun, Paulus mengunjungi Asia Kecil dan Yunani. Kemudian untuk menghindari rencana pembunuhan oleh orang-orang Yunani, Paulus berlayar ke Troas mendahului Lukas bersama beberapa muridnya (Kis. 20:4). Akhirnya Paulus kembali ke Yerusalem dan bertemu dengan Yakobus.

      Perjalanan misi Paulus terus berlanjut. Saat ditangkap dan dipenjarakan di Roma, Rasul Paulus tidak berdiam diri. Ia terus melayani dengan cara menulis 2 surat: Surat untuk jemaat Kolose dan Surat pribadi untuk Filemon.


      Silahkan menonton Cerita Alkitab tentang Filemon.

      Dari surat Pribadi untuk Filemon dapat kita pahami bahwa pekabaran Injil juga untuk orang-orang yang telah menerima Injil untuk terus digembalakan atau dibimbing agar dapat membarui iman percaya mereka kepada Allah supaya iman jemaat-jemaat yang telah Paulus dirikan dapat semakin bertumbuh. 

  • BAB 3 GEREJA DI INDONESIA

    • Syalom dan Selamat Pagi anak-anak. Sebelum membaca dan mempelajari materi hari ini, disilahkan untuk berdoa terlebih dahulu. Setelah berdoa, silahkan mengisi absen e-learning pada Daftar Hadir Bulan Agustus.

      Selamat Membaca....

      NB: Diharapkan untuk mencatat materi yang menurut kalian penting. 

    • A. AWAL MULA MASUKNYA INJIL DI INDONESIA Book

      Menurut sejarah, pada abad ke 2 Masehi keberadaan gereja di temukan di Barus, Sumatera Utara tetapi proses perkembangannya hilang atau tidak diketahui. Pekabaran Injil di Indonesia baru mulai dicatat lagi pada abad ke-16, saat berkembang perdagangan dan politik. Penemuan jalur laut ke Asia oleh Eropa menjadi awal dimulainya perjalanan ekpedisi besar-besaran untuk mendapatkan rempah-rempah.

      Pada tahun 1511 Portugis berhasil merebut Malaka, kota yang menjadi pusat perdagangan di Nusantara. Kemudian mengirim armada dan menguasai wilayah Maluku, sumber rempah-rempah yang bernilai jual tinggi di Eropa. Pada masa itu, Kerajaan Majapahit mulai kehilangan kekuasaannya, Kerajaan-kerajaan dibawah pemerintahan Majapahit mulai memisahkan diri dan berdiri sendiri. Kerajaan-kerajaan di Sumatera, Jawa, terutama kota-kota pelabuhan mulai melepaskan diri dari pemerintahan Kerajaan Majapahit. Perkembangan ini berjalan seiring dengan makin luasnya pengaruh Islam yang berkembang pesat pada abad ke-15 hingga ke-16.

      Bangsa Portugis mulai menyebarkan agama Katolik. Malaka dijadikan pusat kegiatan misi penyebaran agama Katolik. Namun, pekerjaan misi baru terjadi setelah kedatangan Fransiskus Xaverius di tahun 1546-1547. Pekerjaan Misi tersebut sampai ke Sulawesi Utara dan Jawa khususnya wilayah yang masih mendapat pengaruh Hindu, serta Kalimantan.

      Pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 bangsa Portugis mengalihkan kekuasaannya kepada bangsa Belanda. Tujuan Belanda sama yaitu menguasai daerah sumber bahan perdagangan. Namun, Belanda memberikan hak monopoli daerah jajahannya kepada badan perdagangan yang disebut VOC (Verenigde Osstindiesche Compagnie). Pada mulanya VOC hanya memerlukan pelayanan rohani untuk orang-orang Belanda saja, tetapi setelah melihat ada banyak orang-orang Kristen Katolik di Indonesia, VOC berusaha untuk membuat orang Katolik menjadi Protestan sesuai agama penguasa pada saat itu yaitu Belanda. Secara politik VOC khawatir Portugis atau Spanyol akan datang kembali jika mereka tetap memeluk agama Katolik.

      Selanjutnya selama 63 tahun (thn 1708-1771) jumlah orang Indonesia yang dibaptis sebanyak 43.748 jiwa dan hanya 1.205 jiwa yang boleh mengikuti perjamuan kudus. Sedangkan jumlah orang Katolik yang ditinggalkan oleh misi Portugis sebanyak 40.000 jiwa, hal ini membuktikan bahwa pada masa Belanda gereja belum banyk berkembang.

      Setelah 200 tahun, kekuasaan VOC berakhir. Pemerintah Belanda tetap menguasai Indonesia, pemerintah Belanda bersikap netral terhadap agama. Akhirnya Gubernur Jenderal Deandels mengumumkan kebebasan agama. Artinya, monopoli KeKristenan Calvinis ikut berakhir, sebaliknya gereja Lutheran mendapatkan kebebasannya, sedangkan gereja Katolik mendapat kembali izin untuk melakukan misi di Indonesia. Lembaga-lembaga pekabaran Injil bebas masuk ke Indonesia.  

    • PETA PENYEBARAN INJIL DI INDONESIA Wiki

      Wilayah Persebaran Agama Kristen di Indonesia pada Masa Kolonial.

      Saat VOC berkuasa, kegiatan misionaris Katholik terdesak oleh kegiatan zending Kristen Protestan, dan bertahan di Flores dan Timor. Namun sejak Daendels berkuasa, agama Katholik dan Kristen Protestan diberi hak sama, dan mulailah misionaris menyebarkan kembali agama Katholik terutama ke daerah-daerah yang belum terjangkau agama-agama lain.

      berbagaireviews.com

      Penyebaran agama Kristen Protestan di Maluku menjadi giat setelah didirikan Gereja Protestan Maluku (GPM) tanggal 6 September 1935. Organisasi GPM menampung penganut Kristen Protestan di seluruh Maluku dan Papua bagian selatan.

      Penyebaran agama Kristen menjangkau Sulawesi Utara di Manado, Tomohon, Pulau Siau, Pulau Sangir Talaud, Tondano, Minahasa, Luwu, Mamasa dan Poso, serta di Nusa Tenggara Timur yang meliputi Timor, Pulau Ende, Larantuka, Lewonama, dan Flores.

      Adapun persebaran agama Katholik di Jawa semula hanya berlangsung di Blambangan, Panarukan, Jawa Timur. Namun, kemudian menyebar ke wilayah barat, seperti Batavia, Semarang, dan Jogjakarta.
      Agama Kristen Protestan di Jawa Timur berkembang di Mojowarno, Ngoro dekat Jombang. Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap, Ambarawa, Salatiga, Purworejo, Purbalingga, dan Banyumas.

      Di Jawa Barat pusat penyebaran agama Kristen terdapat di Bogor, Sukabumi, dan Lembang (Bandung).
      Di Sumatra Utara masyarakat Batak yang menganut agama Kristen berpusat di Angkola Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir, Sibolga, Buluh Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu, dan kepulauan Nias. Kegiatan agama Kristen pada masyarakat Batak dipusatkan pada organisasi HKBP.

      Adapun di Kalimantan Selatan agama Kristen berkembang di Barito dan Kuala Kapuas. Di Kalimantan Barat umat Nasrani banyak terdapat di Pontianak. Di Kalimantan Timur banyak terdapat di Samarinda, Kalimantan Tengah di pemukiman masyarakat Dayak desa Perak dan Kapuas Kahayan. Upaya penyebaran dilakukan di daerah-daerah yang belum tersentuh agama lainnya. Juga dilakukan dengan mengadakan tindakan-tindakan kemanusiaan seperti mendirikan rumah sakit dan sekolah. Akhirnya berkat kerja keras kaum misionaris dan zending, agama Kristen dapat berkembang di Indonesia sampai sekarang.

    • JEJAK IMAN PEKABARAN INJIL DI INDONESIA Book

      Kehadiran Belanda di Indonesia mengubah peta pekabaran Injil di beberapa daerah di Indonesia, Sebagian besar penduduk Maluku yang beragama Katolik beralih menjadi Protestan. Kristen Katolik tidak sempat berkembang di daerah Maluku dan Sulawesi Selatan seperti Ternate, Tidore, Goa dan Tallo. Rohaniawan Katolik baru kembali ke Indonesia pada tahun 1757 ketika Belanda berada dibawah kekuasaan Prancis.

      Pada masa Kekuasaan Inggris tahun 1814, kelompok rohaniawan dibawah naungan Belanda mendapatkan dukungan dari lembaga misi di Inggris. Pada saat itu aktivitas keagamaan ditujukan untuk penduduk lokal. Menurut peraturan pemerintah Hindia Belanda tahun 1854, para guru, rohaniawan, zending, dan misionaris Kristen harus memiliki izin khusus dari gubernur Jenderal untuk melakukan pekabaran Injil. oleh sebab itu, Banten, Aceh, Sumatera Barat, dan Bali tertutup untuk kegiatan pekabaran Injil.

      Dibeberapa daerah mulai bermunculan gereja-gereja lokal, dimana sebagian dari gereja lokal tersebut tidak diakui keberadaannya oleh gereja barat dan ajarannya dianggap menyimpang dari Injil. Contohnya : Pekabaran Injil oleh Ibrahim Tunggul Wulung, Kiai Sadrach dan Paulus Tosari, yang menyebarkan Injil menggunakan budaya Jawa. Walaupun pengetahuan mereka tentang Kristen masih sedikit, tetapi mereka berhasil memiliki banyak pengikut, bahkan lebih dari hasil kerja penginjil dari Eropa.

      Tunggul Wulung (1803-1885) berasal dari daerah Juwono, dekat gunung Muria. Tunggul Wulung mengenal agama Kristen di Mojowarno tahun 1835, 2 tahun kemudian dibaptis oleh Jellesma. Setelah itu melakukan perjalanan Pekabaran Injil ke Pasuruan, Malang, Rembang, Kawasan Gunung Muria dan kemudian Jawa Barat. Dia menjadi perintis jemaat-jemaat Kristen baru dibeberapa tempat.

      Pemerintah Hindia Belanda dan para Zending (penyebar agama Kristen) menilai negatif pekerjaan Tunggul Wulung karena dianggap sinkretis (pencampuran kepercayaan-kepercayaan yang bertentangan) dan berisikan unsur-unsur Jawa. Contohnya : mengobati orang sakit seperti cara dukun, dengan menggunakan Doa Bapa Kami seperti mantra. Pemerintah Hindia Belanda takut, penyiaran agama Kristen oleh Tunggul Wulung akan menimbulkan gangguan keamanan. Para pengikut Tunggul Wulung menolak berjongkok jika berhadapan dengan orang Eropa, apalagi kalau orang tersebut seorang utusan zending. Walaupun menghadapi berbagai hambatan, Tunggul Wulung terus mengabarkan Injil selama 20 tahun. Saat meninggal dunia, pengikutnya diperkirakan lebih dari 1000 orang.

    • C. OIKUMENE (GERAKAN KEBERSAMAAN GEREJA-GEREJA) Book

      Berdirinya gereja di berbagai wilayah Indonesia mendorong munculnya gereja-gereja suku (gereja lokal yang bersifat kedaerahan) dan gereja-gereja yang bersifat umum (mencakup semua daerah), berbagai macam aliran-aliran di dalam gereja pun berkembang.

      Indonesia terdiri dari banyak pulau dan beragam suku bangsa dan bahasa, sehingga cara dan konteks gereja-gereja bertumbuh pun berbeda-beda. akhirnya gereja-gereja terpisah seperti halnya jemaat Efesus, Jemaat Korintus, jemaat Roma, jemaat Tesalonika.

      Setiap pergumulan yang ada memunculkan kesadaran bahwa setiap gereja adalah bagian dari gereja yang esa, kudus, am dan rasuli. Setiap gereja terpanggil untuk menyatakan keesaan gereja, mengabarkan Injil dan menjalankan pelayanan kepada semua orang. Akhirnya diawal abad ke-20 lahir 2 gerakan

      1. Gerakan Kebangsaan di Indonesia

      2. Gerakan Oikumene modern di dunia.

      Hal ini mendorong gereja-gereja di Indonesia untuk menemukan wadah kebersamaan sebagai sarana untuk bersekutu, bersaksi dan melayani bersama. Maka berdirilah Hoogere Theologische School pada tahun 1934 di bogor ( sekarang dikenal sebagai Sekolah Tinggi Teologi di Jakarta). Pusat pendidikan ini berperan penting mempersiapkan orang-orang yang akan mendukung dan membentuk DGI (Dewan Gereja-gereja di Indonesia) yang nantinya akan berganti menjadi PGI.

    • SEJARAH SINGKAT PGI Wiki

      Website PGI

      Sejarah Singkat PGI

      Pada tanggal 6-13 November 1949 diadakan: ‘Konferensi Persiapan Dewan Gereja-gereja di Indonesia.” Seperti diketahui sebelum Perang Dunia II telah diupayakan mendirikan suatu Dewan yang membawahi pekerjaan Zending; namun karena pecahnya PD II maksud tersebut diundur. Setelah PD II berdirilah tiga buah Dewan Daerah, yaitu: “Dewan Permusyawaratan Gereja-gereja di Indonesia, berpusat di Yogyakarta (Mei 1946) ; “Majelis Usaha bersama Gereja-gereja di indonesia bagian Timur”, berpusat di Makasar (9 Maret 1947) dan “Majelis Gereja-gereja bagian Sumatera” (awal tahun 1949), di Medan.

      PGI Salemba 10

      Ketiga dewan daerah ini didirikan dengan maksud membentuk satu Dewan Gereja-gereja di Indonesia, yang melingkupi ketiga dewan tersebut. Pada tanggal 21-28 Mei 1950 diadakan Konferensi Pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), bertempat di Sekolah Theologia Tinggi (sekarang Sekolah Tinggi Teologi Jakarta). Hadir dalam konferensi tersebut adalah :

      1. HKBP
      2. GBKP
      3. Gereja Methodist Sumatera
      4. BNKP
      5. Gereja Kalimantan Evengelis
      6. GPIB
      7. Gereformeerde Kerken in Indonesia
      8. GKP
      9. Gereja Kristen Sekitar Muria
      10. Gereja Kristen Jawa Tengah
      11. Gereja Kristen Djawi Wetan
      12. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe hwee Jawa Barat
      13. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe hwee Jawa Tengah
      14. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe hwee Jawa Timur
      15. Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe hwee Jakarta
      16. Gereja Kristen Protestan di Bali
      17. Gereja Kristen Sumba
      18. Gereja Masehi Injili Timur
      19. Gereja Masehi Injili Sangihe & Talaud
      20. Gereja Masehi Injili Minahasa
      21. Gereja Masehi Injili Bolaang Mongondow
      22. GKST
      23. GKTR
      24. GKTM
      25. GKST
      26. GKSS Makassar
      27. GMIH
      28. Gereja Protestan Maluku
      29. Gereja Masehi Injili Irian
      30. Gereja Protestan di Indonesia

      Salah satu agenda dalam konferensi tersebut adalah pembahasan tentang Anggaran Dasar DGI. Pada tanggal 25 Mei 1950, Anggaran Dasar DGI disetujui oleh peserta konferensi dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI) dalam sebuah “Manifes Pembentoekan DGI”:

      “Kami anggota-anggota Konferensi Pembentoekan Dewan Geredja-geredja di Indonesia, mengoemoemkan dengan ini, bahwa sekarang Dewan geredja-geredja di Indonesia telah diperdirikan, sebagai tempat permoesjawaratan dan oesaha bersama dari Geredja-geredja di Indonesia, seperti termaktoeb dalam Anggaran Dasar Dewan geredja-geredja di Indonesia, yang soedah ditetapkan oleh Sidang pada tanggal 25 Mei 1950. Kami pertjaja, bahwa dewan Geredja-geredja di Indonesia adalah karoenia Allah bagi kami di Indonesia sebagai soeatoe tanda keesaan Kristen jang benar menoedjoe pada pembentoekan satoe Geredja di Indonesia menoeroet amanat Jesoes Kristoes, Toehan dan Kepala Geredja, kepada oematNja, oentoek kemoeliaan nama Toehan dalam doenia ini”.

      Demikianlah DGI telah menjadi wadah berhimpun Gereja-gereja di Indonesia. Anggotanya pun semakin bertambah dari waktu ke waktu. Dengan makin berkembangnya jumlah anggota, maka makin menunjukkan semangat kebersamaan untuk menyatu dalam gerakan oikoumene di Indonesia. Dalam wadah PGI, gereja-gereja di Indonesia yang memiliki keragaman latar belakang teologis, denominasi, suku, ras, tradisi budaya dan tradisi gerejawi, tidak lagi dilihat dalam kerangka perbedaan yang memisahkan, melainkan diterima sebagai harta yang berharga dalam memperkaya kehidupan gereja-gereja sebagai Tubuh Kristus. Seiring dengan perkembangan dan semangat kebersamaan itu pulalah yang turut mendasari perubahan nama “Dewan Gereja-gereja di Indonesia” menjadi “Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia” sebagaimana diputuskan pada Sidang Raya X di Ambon tahun 1984. Perubahan nama itu terjadi atas pertimbangan: “bahwa persekutuan lebih bersifat gerejawi dibanding dengan perkataan dewan, sebab dewan lebih mengesankan kepelbagaian dalam kebersamaan antara gereja-gereja anggota, sedangkan persekutuan lebih menunjukkan keterikatan lahir-batin antara gereja-gereja dalam proses menuju keesaan”.

       Sesuai dengan pengakuan PGI bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia serta Kepala Gereja, sumber Kebenaran dan Hidup, yang menghimpun dan menumbuhkan gereja sesuai dengan Firman Allah, maka sejak berdirinya PGI, gereja-gereja berkomitmen untuk menyatakan satu gereja yang esa di Indonesia. Keesaan itu ditunjukkan melalui kebersamaan dalam kesaksian dan pelayanan, persekutuan, saling menolong dan membantu. keesaan yang dimaksud adalah keesaan dalam tindakan, artinya keesaan yang makin lama makin bertumbuh dan berkembang ketika melakukan kegiatan-kegiatan bersama dalam visi dan misi bersama.


    • Sebagai tanda kesediaan dan kesetiaan untuk mewujudkan keesaan gereja di Indonesia serta dalam rangka kehadiran bersama untuk saling melayani dan memperkaya dan denga melihat seluruh Indonesia dan dunia sebagai wilayah pelayanan dan kesaksian bersama, maka ditetapkanlah TATA DASAR PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA. Rumusan tata dasar PGI ingin mempertegas bahwa tujuan utama gerekan oikumene di Indonesia adalah mewujudkan panggilan menuju keesaan gereja sebagaimana tertulis dalam Yohanes 17 : 20-26. 

  • BAB 4 AKU DAN GEREJAKU TANGGAL 30 AGUSTUS & 2 SEPTEMBER 2021

    • A. ARTI GEREJA Book

      Kata Gereja berasal dari bahasa portugis “igreja”, Kata gereja diartikan sebagai kumpulan umat atau kumpulan orang percaya. Kata “gereja” di dalam Perjanjian Baru berasal dari bahasa Yunani “ekklesia” artinya dipanggil keluar untuk menjadi murid Kristus.

      Gereja dapat diartikan sebagai kumpulan orang-orang yang dipanggil Allah keluar menuju terangNya yang ajaib dan menjadi umat kepunyaan Allah. Menurut 1 Petrus 2 : 9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”, jadi pengertian gereja tidak merujuk pada gedung gereja melainkan pada orang-orang percaya yang dipanggil Allah melalui Yesus Kristus.

       

      Kita dipanggil untuk dibenarkan, untuk memuliakan nama Allah. Dalam Kisah Para Rasul, Paulus memakai kata jemaat untuk menunjuk perkumpulan orang percaya yang dilaksanakan di rumah-rumah (Roma 16 : 5), di kota (1 Korintus 1 : 2; jemaat di Korintus), atau di wilayah tertentu ( Kis. 9 : 31; jemaat di Yudea, Galilea, dan Samaria). Karena itulah Gereja tidak sebatas pada komunitas tertentu di suatu daerah, tetapi setisp komunitas/perkumpulan orang percaya di segala abad dan tempat juga disebut sebagai gereja.


    • B. PERAN GEREJA Book

      Gereja mempunyai peran, tugas dan misi.

      1)      Peran gereja terhadap Allah

      Allah mendirikan dan menempatkan gereja di tengah dunia untuk memuliakan nama-Nya. (Roma 15:6,9 ; Efesus 1:5,12,14,18 ; 3:21 ; 2 Tesalonika 1:12 ; 1 Petrus 4:11).

      Gereja memuliakan Allah dengan cara menyembah Allah, melalui doa, pujian dan hidup berkenan kepada Allah. Ketika menyembah Allah, kita harus memusatkan perhatian kita kepada Allah. Gereja berfokus pada kehendak Allah.

       2)      Sikap gereja terhadap dirinya.

      Artinya, gereja harus memikirkan cara membangun jemaatnya. Paulus menyatakan bahwa Allah sudah memberikan karunia kepada setiap orang percaya. Tanggung jawab membangun jemaat merupakan tanggung jawab setiap anggota jemaat dan pemimpin gereja.

      3)      Sikap gereja terhadap dunia.

      Selain memiliki misi ke dalam, gereja juga memiliki misi ke luar yaitu kepada masyarakat sekitarnya. Gereja harus memberitakan Kabar baik kepada orang-orang diluar gereja/dunia.

      3 tugas panggilan gereja :

                                                              i.            Koinonia  (bersekutu)

                                                            ii.            Marturia (Bersaksi)

                                                          iii.            Diakonia  (melayani)


    • C. AKU DAN GEREJAKU Book

      Menurut Rasul Paulus, masa muda bukanlah penghalang untuk turut serta dalam pelayanan serta memikul tanggung jawab melakukan tanggung jawab melakukan tugas panggilan Gereja (bersekutu, bersaksi dan melayani).

      Alkitab banyak memberi banyak contoh orang muda yang dipakai Allah untuk melaksanakan rencana Allah, misalnya :

      §  Yusuf : Dipakai Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel.

      §  Yosua : memimpin bangsa Israel masuk Kanaan.

      §  12 Murid Yesus

      §  Yesus sendiri juga memulai pelayanan-Nya saat masih muda.

      Masa muda adalah masa yang indah untuk memulai pelayanan kita. Allah memperlengkapi kita dengan berbagai karunia agar dapat berkarya melaluia karunia masing-masing. Kehadiran kaum muda sangat berarti bagi gereja karena merupakan generasi penerus gereja. Pelayanan kita tidak terbatas di dalam ibadah minggu saja, melainkan berperan aktif di luar gereja.

      Yusuf menjadi penguasa (wakil Firaun di Mesir) dalam usia muda


      Yosua memimpin bangsa Israel ke tanah Kanaan


      Peran Daniel pada masa pembuangan bangsa Israel



  • BAB 5 GEREJA YANG MELAYANI

    • A. ARTI MELAYANI Book

      Melayani dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti membantu, menyiapkan (mengurus) sesuatu yang diperlukan seseorang. Dalam bahasa Yunani melayani disebut diakonein, "pelayanan" = diakonia; "pelayan" = diakonos. 

      Pandangan Yesus terhadap pelayanan didasarkan pada perintah mengasihi sesama yang berasal dari Perjanjian Lama. Yesus memperluas arti diakonein menjadi hubungan antara melayani dan dilayani. Yesus mempertegas makna diakonein dengan membasuh kaki murid-muridNya pada perjamuan terakhir, sedangkan dalam tradisi Yahudi kedudukan guru lebih tinggi di mata masyarakat. Tetapi Yesus memposisikan diri sebagai pelayan.

      Yesus membuka cara pandang masyarakat bahwa melayani tidak hanya untuk orang yang setara derajatnya, tetapi juga untuk orang-orang yang tersisihkan. Pelayanan ditujukan untuk semua orang, tanpa memandang status sosial, tidak membeda-bedakan, karena karya-Nya ditujukan untuk seluruh umat manusia. Itulah sebabnya Allah memberi setiap orang karunia supaya dimanfaatkan untuk melayani.

      Dalam pelayanan Rasul Paulus diakonein berperan penting dalam pengumpulan dan penyerahan persembahan bagi orang kudus di Yerusalem (2 Kor. 8:19). dalam 1 Timotius 3:10 diakonein dipakai untuk jabatan di gereja (diaken/syamas).

    • B. GEREJA YANG MELAYANI Book

      Misi kedatangan Yesus ke dalam dunia adalah melayani. Dasar dan motivasi Yesus dalam pelayanan-Nya yaitu Kasih, salah satu sifat Allah adalah kasih.

      Yesus menjadi teladan bagi manusia dalam hal melayani. Yesus melayani dengan rendah hati dan lemah lembut orang-orang yang datang kepada-Nya, menolong mereka memenuhi kebutuhan mereka. oleh sebab itulah gereja hadir di dunia untuk melanjutkan dan melaksanakan panggilannya salah satunya ialah melayani.

      Rasul Paulus memberikan nasehat dalam Galatia 6 : 2 " Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus". Paulus mempertegas hakikat gereja sebagai komunitas orang percaya untuk saling berbagi dan menolong satu sama lain. Kasih ditujukan kepada orang lain yang membutuhkan. berdasarkan inilah semua pelayanan gereja dilaksanakan. Jadi, diakonia gereja dilaksanakan berlandaskankan kasih yang ditunjukkan Yesus dalam kehidupan, pekerjaan dan perkataan-Nya.


    • C. BENTUK PELAYANAN GEREJA Book

      Pelayanan Gereja atau diakonia pada umumnya dibagi atas 3 jenis :

      1. Diakonia Karitatif. 

      Pelayanan yang bersifat perikemanusiaan ( berbelas Kasih)/ sukarela misalnya : Kegiatan diakonia pada saat natal.

      2. Diakonia Reformatif atau pembangunan. 

      Pelayanan yang mengarah pada pembangunan masyarakat atau memberi keterampilan dan pengembangan ekonomi masyarakat, dengan tujuan untuk menjadikan kehidupan masyarakat yang lebih baik, misalnya : pembangunan saluran air bersih pada daerah yang kesulitan air/tertinggal; penyuluhan kesehatan ibu dan anak, pengobatan gratis, dll.

      3. Diakonia Transformatif

      Pelayanan ini bertujuan membawa manusia ke kehidupan yang mendatangkan Kerajaan Allah karena Gereja ikut memperjuangkan hak-hak hidup manusia.

      Ketiga pelayanan tersebut tidak dapat terlaksana jika warga jemaat tidak ikut terlibat di dalamnya. Peran jemaat sangat penting dalam pelayanan supaya karya Allah semakin nyata di dunia.

    • Gambar pelayanan diakonia dalam gereja Wiki

      Pelayananan kesehatan

      Paroki Ka-Redong Aksi Diakonia Karikatif Bersama Dinas Kesehatan Manggarai - Pos Kupang

      Pelayanan karitatif

      Pelayanan Diakonia Majelis Jemaat Gereja Getsemani Piru, Bagikan 166 Paket Sembako Bantu 166 KK Terdampak Covid-19 – Cakra News

      Diakonia Transformatif

      Pertemuan Lintas agama (kerja sama antar umat beragama)

      Pengurus Badan Kerjasama Antar Gereja Kabupaten Bintan Periode 2021 – 2023 Dilantik

  • ULANGAN HARIAN 1 MINGGU KE 2 SEPTEMBER

    • ULANGAN HARIAN 1 AGAMA PROTESTAN SECARA OFFLINE.

      ULANGAN BERLANGSUNG SELAMA TATAP MUKA, BAHAN ULANGAN DARI BAB 1-3.

  • BAB 6 GEREJA YANG BERSAKSI



  • Bab 13 Aku dan Sesamaku

  • UH 1 Bab 9-13

    • Ulangan Harian Maret 2022 Book
      Restricted Not available unless any of:
      • You belong to IX Fokker
      • You belong to IX Cesna

      Selamat pagi dan syalom.

      seilahkan mengisi absen kelas dan mengerjakan soal ulangan dengan baik dan jujur. waktu pengerjaan soal selama 1 jam pelajaran.

      Selamat bekerja.

      https://forms.gle/wMcuDzMfuqpjBuoA8

  • BAHAN-BAHAN TRYOUT

    • BAHAN MID Book

      SILAHKAN MEMPELAJARI BAHAN-BAHAN UNTUK MID SEMESTER.

      1. Soal-soal Ulangan harian

      2. 3 Tugas panggilan gereja

      3. macam-macam Pelayanan diakonia

      4. Tujuan kedatangan Yesus ke dunia

      5. Kis 2 :41-47 tentang jemaat perdana

      6. Amanat Agung Yesus

      7. Hari Pentakosta

      8. Kisah Kain dan Habel

      9. contoh prilaku Rendah hati

      10. tentang Musa

      11. contoh sikap peduli dari Yesus

  • Tryout 1


  • Remedial Tryout

    • Remedial Tryout Quiz

      Siswa kelas 9 yang tryout:

      1. Wilson

      2. Aulia

      3. Jerdi

      4. Moreno

      5. Adlan

      6. Grace

      7. Trian

  • Topic 16